Kamis, 25 Agustus 2011

Transistor Sebagai Saklar


Sistem Transistor Sebagai Saklar

Transistor dapat difungsikan “sebagai saklar” dengan mengatur arus basis Ib sehingga transistor dalam keadaan jenuh (saturasi) atau daerah mati (cut-off). Dengan mengatur Ib>Ic/β kondisi transistor akan menjadi jenuh seakan kolektor dan emitor short circuit. Arus mengalir dari kolektor ke emitor tanpa hambatan dan Vce≈0. Besar arus yang mengalir dari kolektor ke emitor sama dengan Vcc/Rc. Keadaan seperti ini menyerupai saklar dalam kondisi tertutup (on). Dengan mengatur Ib = 0 atau tidak memberi tegangan pada bias basis atau basis diberi tegangan mundur terhadap emitor maka transistor akan dalam kondisi mati (cut-off), sehingga tak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor (Ic≈0) dan Vce ≈ Vcc. Keadaan ini menyerupai saklar pada kondisi terbuka.

Transistor dalam kondisi jenuh ekivalen dengan saklar tertutup


transistor sebagai saklar,saklar transistor,saklar transistor posisi tertutup

Transistor dalam kondisi mati  ekivalen dengan saklar terbuka

transistor sebagai saklar,saklar transistor,saklar transistor posisi terbuka
Berikut merupakan perhitungan secara teori untuk menentukan kondisi transistor sebagai saklar.

Kondisi Jenuh atau Saturasi

Vce =  Vcc – Ic . Rc
Karena kondisi jenuh Vce = 0V (keadaan ideal)
Maka  Ic  =  Vcc / Rc
Menentukan tahanan basis Rb untuk memperoleh arus basis pada keadaan jenuh adalah:
Rb=(Vi – Vbe) / Ib jenuh
Sehingga besar arus basis Ib jenuh adalah
Ib jenuh > Ic / β

Kondisi Mati atau Cutt Off

Vce  = Vcc – Ic . Rc
Karena kondisi mati Ic = 0 (kondisi Ideal) maka:
Vce  = Vcc – 0 . R c
Vce = Vcc
Besar arus basis Ib adalah
Ib   =  Ic / β
Ib   =  0/β  = 0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar